Friday, February 20, 2009

Pentingnya Aspirin dan Vitamin C

. Friday, February 20, 2009


Busyet dah..ayamnya hari kemarin mati 23ekor!!!Kalo dilihat dari fisiknya dan hasil bedah ayamnya normal. Gak mau kecolongan, ayamnya dicek...dan ketemu ada ayam yang sedang telanjang. Ayamnya ngomong :"Bos..hawanya panas banget, pake kipas kurang nyess..jadinya buka baju..ehh buka bulu aja". Gitu kata ayamnya. Kesimpulannya, 23ekor mati akhibat stress panas. Ingin tahu gimana menanggulangi heat stress pada broiler, simak artikel dari Drh. Heri Setiawan berikut ini.
Secara umum suhu lingkungan bisa berfluktuasi antara 29'C hingga 36'C, dengan kelembaban 70-80 %. Kondisi tersebut tentu sangat tidak nyaman bagi ayam broiler. Fungsi normal organ-organ tubuh broiler akan mengalami gangguan sehingga terjadi penyimpangan proses metabolisme yang berimbas pada merosotnya produktivitas dan meningkatnya mortalitas. Ujung-ujungnya tentu saja kerugian.
Cekaman Suhu Panas (Heat Stress)
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh broiler ketika suhu lingkungan begitu tinggi dan menimbulkan cekaman stress?Respon awalnya adalah menurunnya nafsu makan. Ini adalah respon yang logis dan mudah dipahami. Suhu lingkungan yang tinggi menyebabkan "penguapan air" dari dalam tubuh meningkat yang berakhibat konsumsi air minum bertambah. Reaksi selanjutnya lebih njlimet (tingkat kompleksitasnya tinggi) karena melibatkan rangkaian proses hormonal. Kortisol, hormon utama dalam kelompok glukokortikoid, berpengaruh paling besar pada metabolisme tubuh saat terjadi cekaman panas.
Tingginya kadar kortisol dalam darah mengakhibatkan atropi (pengecilan) pada organ-organ primer sistem imunitas. Suatu penelitian yang dilakukan di Lohare, Pakistan, membuktikan bahwa heat stress menyebabkan penurunan ratio berat bursa fabrisius, Thymus dan Limpa tehadap berat badan broiler. Meskipun secara histologis/mikroskopis tidak ditemukan kerusakan pada ketiga organ tersebut, namun terjadi penurunan daya imunitas. Berkurangnya daya tahan tubuh ini disebabkan oleh menurunnya kualitas (kerusakan/kelemahan) dan kuantitas (menurunnya produksi dan kematian) sel-sel B, T dan Limposit yang bertanggungjawab pada mekanisme kekebalan tubuh melawan penyakit infeksi.
Hormon lain yang ikut berpartisipasi pada mekanisme tubuh ketika terjadi heat stress adalah prostaglandin. Hormon ini menyebabkan terbentuknya penggumpalan sel-sel darah sehingga terjadi peningkatan viskositas (kekentalan) cairan darah. Akhibat selanjutnya adalah penyumbatan pada pembuluh darah, terjadi hipoksia (pasokan oksigen ke dalam sel menipis), metabolisme terganggu dan akhirnya terjadi hambatan pertumbuhan. Pada kasus-kasus yang berat, apalagi disertai komplikasi oleh mikroba pathogen, bisa berakhir dengan kematian dalam jumlah yang tinggi.
Pentingnya ASA
Lebih populer dengan sebutan Aspirin, ASA (Acetylsalicylic acid) mempunyai efek prostaglandi inhibitor. Disebut demikian karena ASA bisa merangsang dilatasi/pelebaran pembuluh darah dan mencegah terjadinya penggumpalan sel-sel darah. Efek positif yang nyata adalah normalnya metabolisme sel-sel tubuh karena lancarnya pasokan oksigen dan tidak terjadinya hipoksia. Hal ini dibuktikan dengan suatu penelitian pada sejumlah broiler yang dipelihara dalam kondisi hipoksia buatan. Broiler tersebut dibagi menjadi 5 kelompok dengan pemberian pakan berbeda. Kelompok 1 diberikan pakan tanpa ASA (kontrol). Kelompok 2-5 diberi pakan mengandung ASA dengan konsentrasi 0,025%;0,05%;0,1% dan 0,2%. Hasilnya: broiler dengan pemberian pakan mengandung 0,2% ASA menunjukkan hasil terbaik dibanding kelompok lainnya dalam mengatasi hipoksia. Produktivitasnya pun paling optimal.
Pentingnya Vitamin C
Dikenal sebagai anti stress, vitamin C berperan dalam metabolisme glukoneogenesis, yaitu suatu proses penyediaan energi selama terjadinya cekaman suhu tinggi. Mekanismenya melalui pengkonversian protein dan lemak menjadi energi untuk produktivitas dan bertahan dalam menghadapi stress tersebut. Selain itu vitamin C juga mengambil bagian dalam sintesa sel darah putih, khususnya sel makrofag dan netrofil, yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh ayam. Suatu penelitian yang dilakukan di Kamboja menyimpulkan bahwa pemberian vitamin C pada broiler dengan dosis 40 mg/ekor/hari dalam air minum bisa mengurangi dampak negatif akhibat cekaman suhu tinggi. Produktivitas broiler tersebut meningkat yang ditandai dengan konversi pakan dan mortalitas yang menurun secara signifikan dibandingkan ayam kontrol (tanpa vitamin C) dan ayam yang diberi vitamin C dosis 20 mg/ekor/hari.
Pentingnya ASA dan Vitamin C
Gabungan ASA dan vitamin C ternyata menghasilkan efek sinergi yang berenergi. Saling memperkuat dan melengkapi dalam menghasilkan perlindungan pada ayam terhadap cekaman suhu tinggi. Penelitian di Lahore (Pakistan) yang dilakukan untuk mengetahui efek sinergiame bahwa pemberian gabungan ASA dan vitamin C pada broiler yang mengalami heat stress memberikan manfaat nyata, yaitu : membaiknya konversi pakan, status imunitas dan rasio berat bursa fabrisius, Tymus dan Limpa terhadap berat badan. Secara umum ASA dan vitamin C relatif aman. Dosis praktis yang dianjurkan pada kondisi lapangan dengan suhu lingkungan panas adalah 1 tablet ASA 500 mg dan 1 tablet vitamin C 500 mg dihaluskan kemudian dilarutkan dalam air minum untuk 50 ekor broiler umur 21 hari keatas. Hasil nyata terlihat bila diberikan pada tengah hari saat puncak terik matahari.
Nah..tunggu apa lagi, segera manfaatkan ASA dan vitamin C untuk menanggulangi dampak negatif suhu tinggi dan agar tidak ada ayam yang telanjang karena kepanasan.

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com